Minggu, 11 Desember 2016

Permen Kapas


PART 2

Author : Luthfiah Zahra Larosa
Cast : - Shaila Margaret
           -Roy
           -Pramesta Rendy
           -Gilang Ardian
           -Key Yudha
           -Oji
           -Nabila Keisha
           -Widya Ayunda







_______________________________________________________________


#AuthorProv

"Fufufufu...", seorang siswa bersiul sambil berjalan di koridor sekolah dan berpapasan dengan seorang guru yang sedang kebingungan di luar kelasnya. "Permisi, ibu? Gak masuk bu?", tanya anak itu. "Em.. Nak, kamu kelas berapa?", "Saya kelaa..", "Tolong ambilkan absen kelas ibu.. Di ruang guru, bisa? Meja ibu letaknya di pojok kiri dekat jendela", pinta sang guru. Remaja itu hanya mengangguk lalu melangkah pergi menuju ruang guru. 

Siswa tersebut menuju ruang guru dengan santai, sambil bersenandung ria. "Disini senang, disana senang dimana-mana..."  

BUKKKKK!!!

______________________________________________________________

"Maaf, bu. Saya tidak dapat menemukan absennya", ujar siswa tersebut. "Kamu yakin? Duh, mungkin udah di ambil sama anak itu.. Dimana ya dia sekarang?", ujar sang guru panik. "Ibu udah nyuruh murid lain buat ngambil absen sebelumnya?. Guru tersebut mengangguk. "Oh, barusan saya bertemu dengan murid lain di ruang guru. Sepertinya dia juga sedang mengambil absen, bu. Saya masih mengingat wajahnya kok. Sepulang sekolah saya akan mencoba menemuinya, siapa tau, dia salah ambil absen", ujar siswa itu panjang lebar. "Oh, benarkah? Kalau begitu, biar saya masuk kelas terlebih dahulu untuk perkenalan", kata sang guru. "Iya, bu". 

Guru tersebut bergegas memasuki kelasnya. Siswa tadi pun mengikuti guru itu dari belakang dan DUKK! Tanpa aba-aba, guru tersebut langsung menutup pintu kelas, sedangkan siswa tadi belum sempat masuk, nyaris saja tertabrak pintu yang tertutup secara tiba-tiba dihadapannya. "Gue.. Kok? Kenapa beliau menutup pintunya? Gue kan siswa di kelas ini juga? Huh?", ujar siswa tersebut kebingungan. Dengan segera siswa tersebut membuka pintu kelas kembali. 

"Loh, ada apa nak?", tanya guru tersebut. "Anu.. Saya siswa kelas ini, bu", jawab siswa tersebut seadanya. "Olala, silahkan duduk di kursi yang masih kosong", balas guru tersebut. 


#ShailaProv

Akhirnya aku bisa melewati waktu disekolah. Menyebalkan sekali. Haruskah murid dari setiap kelas diacak? Dengan teman sekelas yang sebelumnya aja, gue belum begitu kenal. Eh, malah udah pisah. Belum lagi, gue sekelas dengan orang yang setau gue paling sok di sekolah ini. Uh, gak tahan deh mikirin tentang dia. 

Gue cepat-cepat ke loker, buat naruh buku gue. Gue ngerogoh tas. "Kok rasanya gue tadi megang sesuatu ya? Ah, perasaan gue aja kali, hah..", ujar gue. Selesai naruh buku di loker, gue bergegas pulang dan tiba-tiba aja gue mendengar seseorang berteriak memanggil ke arah gue. Gue menoleh kebelakang dan ternyata benar. "HEH.. LO.. Capek gue manggilnya..", ujar orang tersebut sambil ngos-ngosan. Gue menyipitkan mata. "Tu..tunggu.. Lo kan ynang.. Ta..tadi?", ujar gue terbata-bata. Gue kaget setengah mati. Ini kan cowok yang gue tabrak tadi paska gue di ruang guru!

"Iyaa nonaaaa. Gue yang tabrakan sama lo tadi.Oh ya, gue cuma mau tanya, tadi lo di ruang guru ngapain?", tanyanya pada gue. Gue masih diam natapin dirinya. 
"Halo? Do you understand what i'm saying?", tanyanya kembali. "Eh? Eoh..", jawab gue. "Tadi diruang guru, lo ngambil absen, gak?", tanya cowok itu.
"A.. Absen..? Iy.. Iya!!!"
"Dimana lo ngambilnya?"
"Di.. Meja... Meja di sanaa.."
"Meja yang letaknya di paling ujung?!", tanyanya tak sabar. 
Gue ngangguk-angguk. "Buat apa? Kembaliin, dong!", pinta cowok itu. Gue kaget  dan sadar. "Absen tadi, kenapa?", tanya gue. "Itu kan absen kelas gue, kenapa lo ambil? Balikin dong, guru gue nyariin nih..", ujarnya. Gue buru-buru ngambil absen dari dalam tas gue dan ngasih ke dia. "Oke, thanks!", ujarnya. "Eeeeh, tunggu. Lo mau nemuin guru itu?", tanya gue. Dia mengangguk pelan. "Oh, kalau gitu gue ikut. Boleh ya?", pinta gue. Dan dia ngangguk lagi. Gue segera ngikutin cowok itu dari belakang.

#AuthorProv

"Oh, makasih sudah mengembalikan absennya!", ujar sang guru. Shaila yang juga berada ditempat tersebut menunjukkan wajahnya pada sang guru. "Maafkan saya bu, sudah salah mengambil ab...sen". Shaila membelalakkan matanya. "Ah, kamu tadi yang saya suruh ambilkan, kenapa telat?", tanya guru tersebut pada Shaila. "Hee? Bu..bukannya ibu tadi nolak ya, waktu saya ngasih absennya?", tanya Shaila gagap. Guru tersebut mengernyitkan dahinya seraya berkata."Ibu udah nunggu lama banget loh, daritadi", ujar guru itu kembali. Tampak wajah Shaila yang semakin terkejut. Matanya semakin membesar, kaget. "A.. Saya sudah membawanya tapi.. ", lanjut Shaila bingung. "Tapi? Apa maksudmu?", tanya guru itu. Shaila menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha bersikap normal kembali. "Aaah, itu tidak ada. He.. Maafkan saya bu, telat ngasihnya..", jawab Shaila pasrah dengan segala kebingungannya. Guru itu pun tersenyum dan berkata bahwa kejadian tadi tidak masalah baginya dan segera menyuruh Shaila serta siswa yang sedang bersamanya untuk pulang.


#RoyProv

"Yo, Roy what's up!". Gue tersenyum kecil. "Hey yo!", balas gue. Gue sekarang sedang berada di sebuah cafe langganan gue dan teman-teman gue pastinya. Biasa deh, sepulang sekolah gue pasti nongkrong disini. Gue segera memesan sebuah minuman ke pelayan cafe. Tenang aja, meskipun gue nongkrong gini, gue gak pernah mesan sesuatu yang memabukkan dan minuman keras. Gue kan masih anak sekolah, dilarang banget pastinya.

Teman-teman gue mulai berisik, ketawa-ketiwi dan ngobrolin banyak hal . "Heh Roy, kenapa lo hari ini? Tumben gak banyak ngomong!", tegur salah seorang teman gue. Gue cuman tersenyum tipis. "Lagi banyak pikiran Roy?", tanya teman gue yang lain. Lagi-lagi gue balas dengan senyum tipis. "Lagi mikirin cewek tuh dia!", tambah Gilang. Gue balas lagi dengan... HAH?! "GAAAK! Maksud lo apa heh? Gak sama sekali!", ujar gue kesal. Gue lihat Gilang malah ketawa sendiri. "Gak lucu..", ujar gue pelan. "Ya gausah marah kali.. Jadi ketahuan deh bohongnya", ujar Gilang lagi sambil ketawa. "GAAKKKK.. Gue bilang gak ya gakkk!", tambah gue kesal. Sedangkan teman-teman yang lain tersenyum-senyum menahan tawa sambil memandang gue. "Gak usah senyum-senyum gitu kalian, kayak homo tau gak!", ujar gue ketus. "Eh, Roy kok kamu gitu sih?", ujar salah satu teman gue. Duh, mulai deh otaknya geser. "Stopp!! Menjauh dari gue lo!", ujar gue jijik dan pindah ke tempat yang lain. "BWHAHAHAHAHA..", "Gyahahahaha" , "OMG HAHAHAHA". Tuh, kan tawa teman-teman gue meledak. Sungguh, kenapa gue jadi korban terus, sih? Haha, dasar kalian guys.. batin gue sambil tertawa kecil.


#ShailaProv

Hmm.. Apa siswa keren tadi itu sedang ngikutin gue? Ngeh, jadi gue sedang menuju ke halte bus saat ini. Dan gue rasa cowok itu terus berada di belakang gue. Apa gue lagi berhalusinasi atas keberadaannya? PLUK! PLUK! PLUK! Gue nampar pipi gue pelan. *sakit juga, sih. Akhirnya karena rasa penasaran ini begitu mengganggu gue, gue putuskan untuk bertanya padanya. Gue membalikkan badan. "Hey, lo ngikutin gue ya?", tanya gue sama cowok itu. Cowok itu menghentikan langkahnya. Lalu wajahnya menoleh ke belakang, kemudian menoleh lagi padaku. "Siapa? Gue?, tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri. "Iya lo!", ujar gue keras-keras. Dirinya menatap wajahku . Woy, ngapain nih orang?!




-bersambung















EmoticonEmoticon