Sabtu, 25 Februari 2017

Abu-abu Diantara Biru

Abu-abu diantara Biru


Mentari belum menampakkan sosoknya...
Langit hanya dihiasi oleh warna biru...
Biarkan aku meraup udara pagi ini sepuasnya...
Toh semuanya gratis bukan?

Dalam-dalam kutarik nafas...
Pantas saja udara pagi ini segar...
Kutatap lekat-lekat selimut langit... 
Hanya ada lautan biru gelap diatas sana...

Belum, maksudku...
Abu-abu asap belum naik keatas sana...
Masih terlalu dini asap-asap  itu hadir...
Tak bisakah seperti ini saja?

Segumpal keabu-abuan tampaknya telah muncul...
Bersiap menyerang si biru yang sejuk...
Oh tidak....
Manusia mana yang tega membiarkan asap lepas di waktu seperti ini?

Perlahan tapi pasti...
Matahari menyapa bumi...
Memancarkan sinar indahnya kepada para makhluk bumi...
Membangunkan makhluk lelap dibawah atap...

Senang matahari hadir pagi ini...
Kedatangannya memberikan perubahan pada selimut langit...
Biru muda nan cerah warnanya...
Namun kian lama si abu-abu mulai turut menghiasi langit...

Hey, aku tidak suka!
Biarkan awan saja yang turut memenuhi langit biru...
Para rombongan abu-abu itu jangan diciptakan...
Oh, para manusia. Sadarlah!

 Terbatuk sudah diriku saat si abu-abu bertebangan disana-sini...
Semenjak matahari terbit, kelabu gelap bebas merayap diudara...
Kumohon hentikan asap-asap itu! Kurangi!
Bukan hanya aku yang terganggu, tetapi bumi kita… Juga.



Luthfia Zahra Larosa









EmoticonEmoticon